Bledug Kuwu, fenomena alam yang hampir sama dengan yang terjadi di Sidoarjo. Tragedi Bledug Kuwu sudah diceritakan turun temurun oleh masyarakat, sehingga ceritanya masih sangat menarik untuk diketahui.
Bahkan menurut masyarakat, cerita Bledug Kuwu terjadi sebelum kerajaan Majapahit. Menurut cerita, Bledug Kuwu terjadi karena Jaka Linglung seorang ksatria yang dapat berubah wujud menjadi ular naga keluar dari dalam tanah setelah berhasil membunuh buaya putih yang merupakan jelmaan seorang raja sakti yang jahat.
Namun, apasih yang membuat tragedi Bledug Kuwu ini terjadi menurut dari segi ilmiah dan bagaimana penjelasan logisnya dari fenomena alam ini.
Bledug Kuwu Secara Ilmiah
Bledug Kuwu adalah fenomena dimana adanya luapan lumpur yang berasal dari tanah menyembur keluar pada waktu tertentu dan besar semburan yang berubah-ubah.
Mengutip dari Undip.ac.id Bledug Kuwu terjadi karena adanya aktivitas tekanan gas dari dalam bumi yang mampu mendorong naik bebatuan yang berada di atasnya.
Lokasi Bledug Kuwu berada di Zona Randublatung yang mempunyai endapan alluvial dan morfologi yang datar. Endapan aluvial yang ada pada Zona Randublatung memiliki komponen batuan yang lunak, sehingga endapan tersebut mudah untuk dibawa keluar oleh tekanan gas dari dalam bumi.
Fakta ilmiah lain menunjukan bahwa, pada abad ke-17 pulau Jawa dan wilayah lereng Gunung muria terpisah selat yang dinamakan Selat Muria. Namun beberapa tahun kemudian Selat Muria kian menyurut, sampai pada kapal tidak bisa melalui selat tersebut. Karena itulah Bledug Kuwu dianggap sebagai garis pantai dari Selat Muria.
Penelitian yang dilakukan oleh Orsoy de Flines pada tahun 1940an menyatakan bahwa kemungkinan air laut dari Selat Muria terperangkap pada jalur yang dilalui gas pada Bledug Kuwu sehingga membuat lumpur yang ada pada Bledug Kuwu terasa asin dan memiliki kandungan garam.
Gas Beracun pada Tragedi Bledug Kuwu
Selain beberapa penelitian dan pandangan ilmiah mengenai Bledug Kuwu, ternyata fenomena alam ini juga memiliki hal yang mematikan.
Mengutip dari Undip.ac.id Bledug Kuwu mengandung gas berbahaya berwarna putih dan memiliki bau menyerupai bau telur busuk. Dikatakan gas ini berbahaya karena gas tersebut adalah hidrogen sulfida yang mengandung unsur belerang yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia.
Bukan hanya hidrogen sulfida, ancaman gas beracun pada Bledug Kuwu adalah adanya gas karbondioksida. Terbukti dengan percobaan yang dilakukan pada uap gas, saat uap gas dicampur dengan air kapur dan berubah menjadi keruh.
Unsur gas karbondioksida pada Bledug Kuwu jauh meningkat dan bisa menjadi gas mematikan pada jam-jam tertentu, yaitu pada jam 19.00-07.00. Karena itulah pihak wisata Bledug Kuwu tidak melarang untuk berwisata pada jam tersebut.
Tragedi Bledug Kuwu menjadi fenomenal yang tidak akan lepas dari kisah legenda dan fakta-fakta menarik secara ilmiah di dalamnya. Namun tetap saja, Bledug Kuwu bisa menjadi salah satu tempat wisata yang bisa didatangi untuk dapat melihat jelas fenomena yang jarang bisa kita lihat ini.